Rabu, 07 Desember 2016

makalah hakikat pancasila ke 1


HAKEKAT SILA PERTAMA
“KETUHANAN YANG MAHA ESA”









Disusun oleh :
Kelompok 7


1. Aji Dwi Santosa
                                    2. Didi Muno Irawan
                                    3. M. Choirul Muna
4. M. Nurdin Nahar
                                    5. Rezka Azhar N.






KELAS  B
FAKULTAS TEKNIK PRODI S1 TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS TIDAR
2016



KATA PENGANTAR


Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmatnya,inayahnya,taufik dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.kami berharap makalah ini dapat berguna bagi para pembaca dan juga semoga makalah ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan.
Terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut berpartisipasi untuk penyelesaian makalah ini meskipun sangat jauh dari kesempurnaan.
Kami akui bahwa makalah ini masih sangat banyak kekurangan didalamnya karena pengetahuan dan pengalaman kami yang masih sangat minim. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca.




Magelang, 29  November, 2016


Penulis











DAFTAR ISI


SAMPUL….......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR................................................................................................i i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................iii

BAB I
PENDAHULUAN..................................................................................................1
I.1.   Latar Belakang..........................................................................................
I.2.   Rumusan Masalah............................................................................................................
I.3.  Tujuan..............................................................................................................................

BAB II
PEMBAHASAN
II.1 Hakekat Pancasila Sila Pertama…………………………………..…………….1
II.2 Butir-butir Pancasila Sila Pertama……………………….…………………....2
II.3 Penyimpangan terhadap Sila Pertama……………………………..7
    II.4 Penerapan Pancasila Sila Pertama dalam Kehidupan Berbangsaa saat ini…….………..7

BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan………………………………………………………….…….9
III.2 Saran…………………………………………………………….………...9

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………10












BAB I
PENDAHULUAN


I.1. Latar Belakang

Pancasila merupakan pandangan hidup, dasar negara, dan pemersatu bangsa Indonesia yang majemuk. Mengapa begitu besar pengaruh Pancasila terhadap bangsa dan negara Indonesia? Kondisi ini dapat terjadi karena perjalanan sejarah dan kompleksitas keberadaan bangsa Indonesia seperti keragaman suku, agama, bahasa daerah, pulau, adat istiadat, kebiasaan budaya, serta warna kulit jauh berbeda satu sama lain tetapi mutlak harus dipersatukan.
Pancasila sebagai dasar negara memang sudah final. Menggugat Pancasila halnya akan membawa ketidakpastiaan baru. Bukan tidak mungkin akan timbul chaos (kesalahan) yang memecah-belah eksistensi negara kesatuan. Akhirnya Indonesia akan tercecer menjadi negara-negara kecil yang berbasis agama dan suku. Untuk menghindarinya maka penerapan hukum-hukum agama (juga hukum-hukum adat) dalam system sistem hukum negara menjadi penting untuk diterapkan. Pancasila yang diperjuangkan untuk mengikat agama-agama dan suku-suku itu harus tetap mengakui jati diri dan ciri khas yang dimiliki setiap agama dan suku.
Sila pertama Pancasila, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, mengandung makna adanya keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, yang menciptakan alam semsta beserta isinya. Diantara makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang berkaitan dengan sila ini ialah manusia. Sebagai Maha Pencipta, kekuasan Tuhan tidaklah terbatas, sedangkan selain-Nya adalah terbatas.
Negara Indonesia yang didirikan atas landasan moral luhur, yaitu berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa berkonsekuensi untuk menjamin kepada warga negara dan penduduknya memeluk dan untuk beribadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya, seperti pengertiannya terkandung dalam :
a.       Pembukaan UUD 1945 aline ketiga, yang antara lain berbunyi :
“Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa…..”
Dari bunyi kalimat ini membuktikan bahwa negara Indonesia sangat menjunjung tinggi nilai-nilai KeTuhanan.
b . Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadah menurut agamanya dan kepercayaannya.
Oleh karena itu, di dalam Bangsa Indonesia tidak boleh ada pertentangan dalam hal Ketuhanan Yang Maha Esa. Kita seharusnya menghindari sikap atau perbuatan yang anti terhadap Tuhan Yang Maha Esa, anti agama. Untuk itulah sebagai generasi penerus bangsa, kita wajib mengkaji, memahami, dan menerapkan sila pertama Pancasila. Diharapkan melalui pembahasan sila Ketuhanan Yang Maha Esa ini, akan terwujud generasi-generasi penerus Bangsa Indonesia yang menjunjung nilai-nilai Ketuhanan dan berbudi luhur.



I.2.  Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam karya tulis ini adalah :
1.      Apakah hakekat Pancasila Sila Pertama?
2.      Apa saja butir-butir Pancasila sila pertama?
3.     Apa saja penyimpangan terhadap Pancasila Sila Pertama?
4.     Bagaimanakah penerapan sila pertama Pancasila dalam kehidupan berbangsa saat ini?

I.3.  Tujuan

Makalah ini dibuat dengan tujuan agar pembaca dapat :
1. Memahami hakekat Pancasila Sila Pertama.
2.  Memahami butir-butir Pancasila sila pertama.
3. Menerapkan sila pertama Pancasila beserta nilai-nilai yang terkandung di 
      dalamnya dalam kehidupan sehari-hari dengan sebaik-baiknya.
4. Mengetahui penyimpangan-penyimpangan terhadap Pancasila Sila Pertama.









BAB II
PEMBAHASAN


II.1. Hakekat Pancasila Sila Pertama

       Secara etimologis berarti terang, yakin, dan sebenarnya. Dalam filsafat, hakikat diartikan inti dari sesuatu, yang meskipun sifat-sifat yang melekat padanya dapat berubah-ubah, namun inti tersebut tetap lestari. Contoh, dalam Filsafat Yunani terdapat nama Thales, yang memiliki pokok pikiran bahwa hakikat segala sesuatu adalah air. Air yang cair itu adalah pangkal, pokok, dan inti segalanya. Semua hal meskipun mempunyai sifat dan bentuk yang beraneka ragam, namun intinya adalah satu yaitu air. Segala sesuatu berasal dari air dan akan kembali pada air.
Sila Pancasila: Ke-Tuhanan yang Maha Esa. Ketuhana berasal dari kata Tuhan, ialah Allah, pencipta segala yang ada dan semua mahluk. Yang Maha Esa berarti yang Maha tunggal, tiada sekutu, Esa dalam zatNya, Esa dalam sifat-Nya, Esa dalam Perbuatan-Nya, artinya bahwa zat Tuhan tidak terdiri dari zat-zat yang banyak lalu menjadi satu, bahwa sifat Tuhan adalah sempurna, bahwa perbuatan Tuhan tidak dapat disamai oleh siapapun. Jadi ke-Tuhanan yang maha Esa, mengandung pengertian dan keyakinan adanya Tuhan yang maha Esa, pencipta alam semesta, beserta isinya. Keyakinan adanya Tuhan yang maha Esa itu bukanlah suatu dogma atau kepercayaan yang tidak dapat dibuktikan kebenarannya melalui akal pikiran, melainkan suatu kepercayaan yang berakar pada pengetahuan yang benar yang dapat diuji atau dibuktikan melalui kaidah-kaidah logika. Atas keyakinan yang demikianlah maka Negara Indonesia berdasarkan ketuhanan yang Maha Esa, dan Negara memberi jaminan kebebasan kepada setiap penduduk untuk memeluk agama sesuai dengan keyakinannya dan beribadah menurut agamanya dan kepercayaannya.
Bagi Negara Indonesia tidak boleh ada pertentangan dalam hal Ketuhanan yang Maha Esa, tidak boleh ada sikap dan perbuatan yang anti ketuhanan yang Maha Esa, dan anti keagamaan serta tidak boleh ada paksaan agama dengan kata lain dinegara Indonesia tidak ada paham yang meniadakan Tuhan yang Maha Esa (ataisme). Sebagai sila pertama Pancasila ketuhanan yang Maha Esa menjadi sumber pokok kehidupan bangsa Indonesia, menjiwai mendasari serta membimbing perwujudan kemanusiaan yang adil dan beradab, penggalangan persatuan Indonesia yang telah membentuk Negara Republik Indonesia yang berdaulat penuh, bersifat kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan guna mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Hakekat pengertian itu sesuai dengan:
a. Pembukaan UUD 1945 yang berbunyi antara lain ”atas berkat rahmat Allah yang maha   kuasa….”
b. Pasal 29 UUD 1945:
1. Negara berdasarkan atas ketuhanan yang maha Esa
2. Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan beribadah menurut agama dan kepercayaannya.



         II.2. Butir-butir Pancasila Sila Pertama

Ketetapan MPR No.I/MPR/1978 tentang Ekaprasetia Pancasila menjabarkan kelima asas dalam Pancasila menjadi 45 butir pengalaman sebagai pedoman praktis bagi pelaksanaan Pancasila. Ketetapan ini kemudian dicabut dengan Tap MPR No.I/MPR/2013.
a.         Manusia Indonesia percaya dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.

b.        Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antara pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

c.         Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

d.        Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.

e.         Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing

f .        Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain.

Dari butir-butir yang telah disebutkan di atas, telah di sebutkan bahwa dalam kehidupan beragam itu tidak diperbolehkan adanya suatu paksaan. Setelah ketetapan ini dicabut, tidak pernah dipublikasikan kajian mengenai apakah butir-butir ini benar-benar diamalkan dalam keseharian warga Indonesia.
Manusia selain merupakan makhluk ciptaan Tuhan juga merupakan makhluk sosial, yang berarti bahwa manusia memerlukan pergaulan dengan manusia lainnya. Setiap manusia perlu bersosialisasi dengan anggota masyarakat lainnya.
Bangsa Indonesia yang beraneka agama, menjalankan ibadahnya masing-masing dimana pemeluk melaksanakan ajaran agama sesuai dengan norma agamanya. Agar tidak terjadi pertentangan antara pemeluk agama yang berbeda, maka hendaknya dikembangkan sikap toleransi beragama, yaitu sikap hormat menghormati sesama pemeluk agama yang berbeda, sikap menghormati kebebasan menjalanakan  ibadah sesuai ajaran agama masing-masing, dan tidak boleh memaksakan suatu agamma kepada orang lain. Toleransi beragama tidak berarti bahwa ajaran agama yang satu bercampur aduk dengan ajaran agama lainnya.

II.3. Penyimpangan terhadap Sila Pertama
Pada alinea ke empat dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 disebutkan bahwa Dasar Negara Indonesia adalah Pancasila. Pancasila memiliki sifat yang statis serta dinamis karena merupakan pandangan hidup, filsafat bangsa, kepribadian bangsa, ideologi nasional, tujuan negara, perjanjian luhur Bangsa Indonesia, serta sumber dari segala sumber hukum. Mengingat hal tersebut maka mengamalkan dan mengamankan Pancasila sebagai Dasar Negara mempunyai sifat memaksa. Setiap wraga negara Indonesia harus tunduk dan taat kepadanya.
Seiring perkembangan zaman dan kemajuan teknologi, nilai-nilai pancasila mulai dilupakan masyarakat Indonesia. Kehidupan masyarakat sekarang sudah banyak yang tidak sesuai dengan nilai-nilai luhur pancasila. Salah satu sila dari lima sila yang terus diperbincangkan ialah tentang sila Ketuhanan. Dalam menciptakan kerukunan antar umat beragama seringkali mengalami berbagai hambatan, bahkan sangat rentan terjadinya konflik yang akan membawa dampak dan pengaruh besar terhadap Bangsa Indonesia hanya karena perbedaan keyakinan dapat menimbulkan perpecahan bahkan perbedaan ideologi meski Pancasila adalah ideologi bangsa dan negara Repuplik Indonesia.
Melihat fakta-fakta tersebut, melalui makalah ini penulis akan mengungkapkan betapa pentingnya mambaca, memahami, dan mengaplikasikan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari terutama sila pertama “Ketuhanan Yang Maha Esa” tersebut.

·    a. Beberapa perilaku penyimpangan
Sila “Ketuhanan Yang Maha Esa” mengandung arti adanya pengakuan dan keyakinan bangsa terhadap adanya Tuhan sebagai pencipta alam semesta. Nilai ini menerangkan bahwa Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang religius dan bukan bangsa yang ateis. Salah satu sikap positive yang perlu dilakukan terhadap nilai-nilai “Ketuhanan Yang Maha Esa” dalam kehidupan berbangsa dan bernegara adalah hormat menghormati serta bekerja sama antara pemeluk agama sehingga terbina kerukunan hidup. Namun disamping sikap positive tersebut terdapat beberapa penyimpangan-penyimpangan yang terjadi diantaranya : gerakan radikal kelompok yang mengatasnamakan agama, perusakan tempat-tempat ibadah, perilaku diskriminatif terhadap pemeluk agama yang berbeda, tidak menghormati perbedaan agama serta munculnya aliran-aliran sesat.

·      b. Penyebab terjadinya penyimpangan
Penciptaan kerukunan antar umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa di masyarakat dalam kenyataannya tidak selalu berjalan mulus seperti yang diinginkan. Hambatan yang terjadi muncul baik dari campur tangan pemerintah maupun dari golongan penganut agama dan kepercayaan itu sendiri. Konflik antar kelompok agama terkadang dapat dipicu karena kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah (Departemen Agama). Departemen Agama tidak boleh ikut campur tangan terhadap kedaulatan suatu agama melainkan hanya sebagai pengontrol dan penjamin. Selain itu, muncul dari masyarakatnya sendiri yang relative rendah pemahamannya tentang kebebasan agama, kurangnya toleransi antar umat beragama, serta tidak menutup kemungkinan karena masuknya budaya asing sehingga nilai-nilai agama menjadi hilang.

·      c. Solusi masalah penyimpangan
Agar masyarakat hidup rukun seperti dalam semboyan negara kita “Bhineka Tunggal Ika” seharusnya masyarakat menanamkan sikap saling menghormati antar pemeluk agama yang berbeda, menanamkan sikap toleransi beragama dalam menjalankan ibadah, tidak memaksakan suatu kepercayaan terhadap orang lain.

II.4. Penerapan Pancasila Sila Pertama Dalam Kehidupan Berbangsa Saat Ini

Penerapan Sila ini dalam kehidupan sehari-hari yaitu:
Misalnya menyayangi binatang; menyayangi tumbuh-tumbuhan dan merawatnya; selalu menjaga kebersihan dan sebagainya. Dalam Islam bahkan ditekankan, bahwa Allah tidak suka pada orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi, tetapi Allah senang terhadap orang-orang yang selalu bertaqwa dan selalu berbuat baik. Lingkunagn hidup Indonesia yang dianugerahkan Tuhan Yang Maha Esa kepada rakyat dan bangsa Indonesia merupakan karunia dan rahmat-Nya yang wajib dilestarikan dan dikembangkan kemampuannya agar tetap dapat menjadi sumber dan penunjang hidup bagi rakyat dan Bangsa Indonesia serta makhluk hidup lainnya demi kelangsungan dan peningkatan kualitas hidup itu sendiri.


BAB III
PENUTUP


III.1. KESIMPULAN

Dengan demikian dapatlah disimpulkan bahwa Pancasila sebagai dasar negara sesungguhnya berisi:
1.      Ketuhanan Yang Maha Esa Tunggal, yang menciptakan alam semesta beserta isinya.
2.      Toleransi beragama tidak berarti bahwa ajaran agama yang satu bercampur aduk dengan ajaran agama lainnya.
3.      Menjalankan ibadahnya masing-masing dimana pemeluk melaksanakan ajaran agama sesuai dengan norma agamanya. Agar tidak terjadi pertentangan antara pemeluk agama yang berbeda, maka hendaknya dikembangkan sikap toleransi beragama.

III.2.     SARAN

Seluruh masyarakat agar berpegang teguh dengan dasar dan sila-sila dalam Pancasila. Masyarakat Indonesia harus senantiasa toleransi atas perbedaan-perbedaan yang ada di masyarakat Indonesia. Senantiasa melakukan musyawarah setiap ada permasalahan.











DAFTAR PUSTAKA

Sumber penulisan ini dari :
-          Setya-wa2n.blogspot.com/2011/02/pengalaman-nilai-nilai-pancasila-dalam.html?m=1
-          Dutashare.blogspot.com/2012/12/makalah-analisis-sila-ketuhanan-yang.html?m=1
-          Ivo-m.blogspot.com/2011/06/arti-pancasila-bagi-rakyat-indonesia.html?m=1


Selasa, 06 Desember 2016

mesin jahit


Name : M. Choirul muna
NPM   : 1610502057
Class    : S1 mechanical engginering B
Two thread sewing machine is a mechanical device that is equipped with two threads from the opposite direction and a needle that has holes on the sewing ujungnya.Mesin was first invented by Elias Howe in 1846 in the United States. It's just a way to operate is relatively simple as moving the needle from the edge of the hand.
 In the next development, precisely in 1860 Isaac Singer then start sewing menciptakanmesin two threads that can be driven using a foot pedal stroke. Here's a brief overview of the mechanism or the workings of a sewing machine two threads that we use today.Cara Kerja Mesin Jahit Dua Benang
The first thread of the sewing machine mounted on a hollow needle tip. The needles serve to bring the first thread through the cloth until it reaches the farthest position. While the second thread rolled in a lifeboat.
Cara Kerja Mesin Jahit Dua Benang
When the needle moves up, the first thread will be left and formed an arch. Hook (hooks) that are outside the boat will then take her crochet thread and surrounds the boat, so that the second thread can enter the arch between the first thread.
Cara Kerja Mesin Jahit Dua Benang
After the second thread entrance arch to the first thread, the needle will go back down. This will lead to the first thread to tighten and tie the second thread
.Cara Kerja Mesin Jahit Dua Benang


Rabu, 16 November 2016

makalah proposal usaha kripik talas


PROPOSAL USAHA
Kripik Talas Aneka Rasa
Zata.com

Disusun oleh :
1.   Bagas Tri Pamungkas
2.   M. Choirul Muna
3.   Rifqi Abdul Hafidh


SMK NEGERI 1 KOTA MAGELANG
2015/2016

DAFTAR ISI


BAB                                                                                                                         HALAMAN
BAB I             Pendahuluan               .......................................................................             2
BAB II                        Diskripsi Usaha              …………… ...........................................                 3
BAB III          Aspek Pemasaran                    ..........................................................              4
BAB IV          Penelitian, Modal, dan Pengembangan           ...................................             5
BAB V            Aspek Pabrik               ......................................................................              6
BAB VI          Aspek Teknis                      ………………………………………….           7
BAB VII         Aspek Manajemen                  ……………………………………..…          8
BAB VIII       Penutup                       ………………………………………………..          9


?? ?? ?? ?? ??


















BAB I
PENDAHULUAN


A.   Latar Belakang
Seiring dengan berkembangnya zaman dan teknologi di era globalisasi ini, maka banyak masyarakat yang menginginkan segala sesuatu tersedia dengan instan. Dan  pemenuhan di pasar terhadap kebutuhan komsumtif masyarakat belum maksimal. Semeentara itu di daerah kami terdapat banyak tumbuhan umbi-umbian yang belum termanfaatkan secara maksimal. Maka kami berinisiatif untuk mendirikan sebuah usaha “KRIPIK TALAS ANEKA RASA ZATA.COM (lezat aman economis)” Kami melihat ada peluang bisnis di dalamnya, semoga dapat memberikan keuntungan yang berlimpahan dan  mengurangi permasalahan sosial.

  1. Tujuan Pendirian Usaha
-        Untuk melayani masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan konsumsi.
-        Memeanfaatkan potensi alam.
-        Membuka lapangan kerja.
-        Mengembangkan kerjasama dalam mitra bisnis.





BAB II
ASPEK PRODUKSI

A.   Diskripsi Usaha

B.   Rencana Pemasaran
C.   Proses produksi
D.   Kapasitas Produksi




BAB III
ASPEK PEMASARAN

  1. PELUANG PASAR
Kelangsungan suatu kegiatan usaha akan tergantung pada adanya kebutuhan/permintaan atas barang dan jasa untuk mengetahui berapa besar kebutuhan utama diperlukan pengumpulan data untuk dilakukan perhitungan-perhitungan guna kegiatan usaha yang akan dilakukan, misalnya asumsi :
-          Di pasar pasar daerah sekitar.
-          Di kantin dan koperasi sekolahan-sekolahan.
-          Di warung-warung terdekat.
-          Di rumah tangga.
Dari jumlah anĂ¡lisis diatasm prediksi konsumen memiliki usaha kripik zata.com ini 60%. Ke usaha lain 20% dan 20% lagi memesan kripik zata.com. jika hasilnya hanya menunjukkan sebagian kecil potensi permintaan yang dapat digarap, maka masih terdapat peluang membuka usaha untuk melayani masyarakat disekitar Salaman dengan prediksi sebagai berikut :
-          Potensi permintaan pasar   : 30 bungkus/hari
-          60% (Kripik ini)                : 30 bungkus/hari
-          20% (Kripik lain)               : 15 bungkus/hari
-          20% (tidak memesan)        : 15 bungkus/hari

  1. SASARAN PASAR
Sasarannya adalah semua yang berada di Kabupaten Magelang, Kota Magelang dan sekitarnya terutama di Kecamatan Borobudur, Kec. Bandongan dan Kec. Magelang Selatan.


  1. BAURAN PASAR
Dalam pemasaran suatu produk tentunya harus memeperhatikan produk lain yang sejenis, beberapa usaha ataupun kelebihan dari produk  kami adalah :
a.       Produk : kripik talas beraneka rasa.
b.      Harga :
-          Ukuran 1/4 kg = Rp. 5.000,00
-          Ukuran ½ kg = Rp. 10.000,00
-          1 ball = Rp. 75.000,00
c.       Tempat : toko pusat oleh-oleh di Magelang, Bandongan, Borobudur, Magelang Selatan dan pasar-pasar terdekat. Ataupun di pabrik kami di Dusun Terasan, Kec. Bandongan, Kab Magelang.
d.      Promosi ; dengan menyebarkan brosur, serta membuat iklan di web, media sosial, dll.

  1. ANALISIS PESAING
Bisnis adalah persaingan lebih-lebih usaha kripik zata.com yang akan dibuka usaha itu bukan satu-satunya usaha kripik yang ada di Kab. Magelang.
Oleh karena itu, perlu melakukan pengamatan dan pendataan yang detail terhadap usaha yang ada dilokasi tersebut. Adapun pada persaingan dan estimasi pesanan pasar saat ini menurut pengamatan sebagai berikut :
(Pada waktu tertentu akan selalu berubah tergantung bagaimana memenangkan kompetisi).
Estimasi pasar potensi usaha kripik Zata.com pada awal buka sebanyak 15 bungkus. Apabila dari 15 bungkus pesanan tersebut diperkirakan yang benar memesan kripik “Zata.com” sekitar 60% bungkus dalam 1 bulan yang dipesan di Usaha kripik “Zata.com”.




BAB IV
ASPEK MANAGEMENT
  1. Kepemilikan
  2. Struktur Organisasi
  3. Tenaga Kerja

BAB VI
ASPEK KEUANGAN
  1. Prediksi Pendapatan
  2. Presdiksi Biaya
  3. Prediksi Laba Rugi


BAB VII
KESIMPULAN
  1. Kesimpulan
  2. Penutup

DAFTAR PUSTAKA








BAB I
PENDAHULUAN

C.    IDENTIFIKASI PERUSAHAAN
Nama Perusahaan                          : KRIPIK XATA.COM
Alamat Perusahaan                       : 2239593
Nama Pemilik                                : Musyafak
                                                        Murni Sulistiyani
                                                        Nur Akadiyah
                                                        Nikmatul Khoiriyah

D.    VISI DAN MISI
VISI USAHA
-          Terbaik adalah pelayanan
-          Tepat waktu dalam pelajaran dan pengantar pesan
-          terkemuka

MISI USAHA
-        Mewujudkan pelayanan  profesional
-        Mewujudkan keahlian dalam  bidang sosial
-        Kepuasan konsumen
-        Daya tarik seluruh masyarakat untuk memesan


NAMA DAN ALAMAT PENANGGUNG JAWAB
Penanggung Jawab 1
Nama                     : Ida Daniatul
Alamat                  : Ringin Putih, Borobudur, Magelang

Penanggung Jawab 2
Nama                     : Nur Afifah D
Alamat                  : Brengkel II, Salaman, Magelang

Penanggung Jawab 3
Nama                     : Siti Karomah
Alamat                  : Kanggotan, Tugurejo, Tempuran, Magelang

Penanggung Jawab 4
Nama                     : Zumrodah
Alamat                  : Ringinanom, Tempuran, Magelang


BAB IV
PENELITIAN, MODEL DAN PENGEMBANGAN


A.    Pengembangan dan Rencana Desain
Produk kami, kami kembangkan berdasarkan penelitian citarasa baru yang bernah kami lakukan. Kami menggunakan bumbu rahasia yang menjadi andalan dan suatu ciri yang berbeda dari usaha lainnya. Karena setiap usaha kami mempunyai citarasa dan dapat menggoyang lidah setiap penikmatnya.
Untuk itu bisnis kami, kami prediksikan dapat berkurang pesat karena konsumen pasti akan kecanduan dengan pelayanan kami yang memuaskan. Selain citarasanya yang dahsyat, usaha kami menyehatkan karena dibuat dari bahan-bahan yang non-kolesterol dan bebas dari bahan pengawet dan zat-zat berbahaya. Serta harga-harga ekonomis oleh karena itu terjangkau oleh berbagai lapisan masyarakat.
Usaha kami di desain dengan bentuk yang menarik sehingga dapat membangkitkan selera dan nafsu makan konsumen. Kue kami juga terjamin kehigienisan dan kebersihannya kami sangat teliti dalam memperlihatkan cara penyajian usaha kami. Karena awal dari makanan yang lezat yaitu penampilan yang memikat.


BAB V
PENELITIAN, MODEL DAN PENGEMBANGAN


A.    Pengembangan Dan Rencana Desain

BAB VI
ASPEK PABRIK


A.    ANALISIS LOKASI
  1. Denah Lokasi















  1. Peralatan yang digunakan
a.       Wajan                    : 1
b.      Serok                     : 1
c.       Gas                        : 1
d.      Minyak Goreng     : 1 liter

B.     MODAL KERJA
Modal kerja ini adalah modal yang harus anda keluarkan untuk membeli atau membuat barang dagangan anda. Modal kerja ini bisa dikeluarkan pada waktu mulai buka usaha, tiap bulan atau setiap datang order. Modal kerja tersebut untuk pembelian bahan-bahan mentah, setengah jadi maupun makanan jadi Rp. ……………….

C.    SUMBER MODAL USAHA
  1. Modal Sendiri                         : Rp.   30.000,00
Total kewajiban & modal        : Rp. 100.000,00

D.    RENCANA PENDAPATAN
Informasi dari rencana pemasaran diperoleh pasar potensi 50 bungkus yang dapat dilayani. Dari 150 bungkus pesanan tersebut diasumsikan hanya 50% (27 bungkus).

BAB VII
ASPEK MANAGEMENT


Dalam pendiriran usaha ini tentunya membutuhkan pengelolaan pekerjaan, barang kenangan dan sebagainya yaitu baik agar hasil yang diharapkan dapat tercapai. Sebelum melakukan usaha, perlu disampaikan  bentuk kepemilikan usaha Kripik Zata.com yaitu firma, sehingga yang terlibat dalam pengelolaan adalah kerabat dekat.

BAB VIII
ASPEK TEKNIS


A.    Pemilihan Lokasi Usaha
Lokasi usaha Kripik Zata.com Jln. Magelang-Purworejo, Tempuran, Magelang alasan pemilihan lokasi tersebuat adalah :
a)      Mudah untuk diketahui oleh masyarakat
b)      Merupakan jalan utama menuju kota Magelang maupun Purworejo

B.     Sarana Prasarana Kripik Zata.Com
Dalam menjalankan usaha tersebut dbutuhkan beberapa sarana dan prasarana produksi yaitu sebagai berikut :
  1. Rumah
  2. Peralatan dapur

C.    Suplay Tenaga Kerja
Kami merekrut tenaga kerja dari lulusan SMK Muhammadiyah Salaman yang tinggal di kecamatan Tempuran. Kami melakukan perekrutan seperti itu karena kami percaya bahwa lulusan SMK Muh Salaman selain dikanali Pengetahuan Management yang baik namun juga dibekali pengetahuan agama. Sehingga mereka bekerja dengan baik dan jujur serta dapat memajukan usaha kami.

BAB VIII
ASPEK MANAGEMENT

A.    Masalah-masalah yang potensial
Masalah-masalah atau kendala-kendala yang mungkin terjadi diantaranya :
a.       Kurangnya pegawai / karyawan atau pegawai pengantar
b.      Kurangnya modal jika usaha telah berkembang
c.       Bahan-bahan tertentu susah dicari
d.      Permintaan pasar yang sulit diprediksi sehingga sulit dalam menentukan bahan baku

B.     Resiko dan hambatan
  1. Melemahnya pemasaran
  2. Berkurangnya pendapatannya
  3. Pelanggan yang beralih ke keripik lain

C.    Tindakan Alternatif
  1. Melakukan promosi
  2. Mencari investor
  3. Mendesain produk

BAB X
PENUTUP

Demikian proposal usaha yang lebih kami buat. Apabila terdapat kesalahan kata-kata kami mohon maaf.
Kekurangan milik kita semua dan kelebihan hanyalah milik Allah SWT. Semoga apa yang telah kami buat dan kami persoalkan dapat menjadi koreksi dan bimbingan bagi orang-orang yang membaca.
Proposal ini kami dedikasikan  untuk perpustakaan SMK Muhammadiyah Salaman.
Cukup sekian dan terima kasih.